Rabu, 24 April 2013

Premiere

Belajar Adobe Premiere Pro


Adobe premiere adalah salah satu software yang sering digunakan dalam pengeditan video. Ada kesamaan interface Adobe Premiere dengan Adobe Photoshop dan Adobe After Effect adalah memberikan kemudahan dalam pemakaiannya. Gambar-gambar dapat disiapkan melalui Adobe Photoshop dan effect-effect dapat disiapkan melalui Adobe After Effect.
Oke, Langsung saja masuk ke bahasan.
1.      pastikan bahwa adobe premiere pro sudah terinstall.
2.      Buka adobe premiere pro
3.      pada saat masuk premiere akan menanyakan apakah ingin membuat project    baru atau membuka project. Karena masih dalam tahap belajar, jadi saya memilih New Project (membuat project baru). Setelah itu akan muncul tampilan new project. Setting available present DV-PAL standard 48KHz, tentukan lokasi dan nama project, kemudian klik ok. seperti pada gambar di bawah ini.


  4. akan muncul tampilan awal adobe premiere pro. Ada 3 macam project windows utama yaitu :
- Project, merupakan tempat penyimpanan file
- Monitor, merupakan tempat melihat video yang kita edit di timeline
- Timeline, merupakan tepat melakukan proses editing



5. untuk dapat mengedit video, terlebih dahulu import file yang diperlukan dengan cara klik File – Import… (Ctrl+I) atau dengan cara klik kanan di project, pilih import. Disini bisa mengimport file video, audio, dan gambar.
6. agar video bisa di edit, tekan dan geser file yang di pilih di project ke dalam timeline



7. agar terlebih nyaman di lihat, biasanya sesekali dalam proses editing perlu di berikan transisi. Transisi merupakan perpindahan tempat dari satu tempat ke tempat lain, dalam pengeditan suatu video transisi merupakan perpindahan dari satu video ke video berikutnya.
  8. sekarang kita akan mencoba untuk membuat transisi dari video yang sudah di masukkan ke dalam timeline sebelumnya. Tapi agar dapat dilakukan transisi perlu ditambahkan file lagi kedalam timeline seperti pada gambar dibawah ini. 

9. Berikan transisi dengan cara klik tab effect pada project, klik video transisions. Pada menu ini terdapat banyak pilihan effect dan transisi yang di suguhkan. Sebagai contoh pilih dissolve – cross dissolve.

 
10. Drag and drop transisi cross dissolve ditengah-tengah video yang ingin diberikan transisi, dan hasilnya seperti dibawah ini.

 
11. Setelah selesai proses editing, perlu meng-export hasil kerja yang telah di buat dengan cara klik File> Export> Movie… (Ctrl+M). maka akan muncul kotak dialog Export Movie yang di export ke dalam format AVI


Kemudian klik save untuk mengexport file tersebut.
12. Premiere akan memulai proses rendering. Tunggu hingga selesai

        13. Setelah selesai lihat hasil editan tersebut…



Catatan : file video yang bisa di edit di adobe premiere adalah DV AVI, selain format tersebut bisa di  edit tapi dalam proses editing akan berat dijalankan dan pada timeline akan ada garis merah..Dan untuk play N stop di premiere menggunakan spasi

3DS Max

3DS Max Tutorial

Ketika anda melihat sebuah karya 3D yang menarik, apa yang muncul dalam benak anda? Pasti anda berpikir bagaimana cara membuatnya. Bentuk animasi 3D memang banyak yang memukau bahkan karya-karya tersebut dihargai sangat mahal oleh perusahaan-perusahaan industri film maupun animasi atau bahkan para perancang-perancang interior bangunan maupun mesin.

Banyak karya-karya 3D yang sangat terkenal di dunia, karena karya tersebut merupakan hasil tangan dari para animator yang sangat kreatif. Beberapa film layar lebar yang terkenal juga banyak menggunakan animasi 3D tersebut, seperti Transformer, Film 2012, Avatar dan masih banyak lagi karya-karya yang mendunia lainya.

Karya-karya tersebut tidak muncul begitu saja, para animtor juga harus bekerja keras untuk menghasilkan karya-karya tersebut. Mereka juga terlebih dahulu belajar dari nol bagaimana menggunakan aplikasi 3D menggunakan 3ds max tutorial yang mereka dapatkan dengan berbagai usaha. Bisa dibayangkan bagaimana mereka setiap hari mengasah bakat mereka dalam pembuatan model-model 3D menganimasikanya dan me-render-nya. Bukan sesuatu pekerjaan mudah, tetapi bukan sesuatu yang tidak mungkin untuk kita juga bisa lakukan, semua tergantung pada bagaimana kitta belajar dan segigih apa kita belajar.

Tetapi sekarang ini sudah banyak tehnik-tehnik yang dapat kita gunakan untuk dapat belajar dengan lebih mudah dan cepat. Model belajar yang tidak sama lagi seperti dulu yang menggunakan buku-buku yang tebal dan membuat kepala menjadi pusing. Sekarang ini kita sudah dapat belajar melalui video-video tutorial, dimana 3ds max tutorial model video ini akan membantu kita mempersingkat waktu untuk belajar karena semua materi dibuat dalam video interaktif yang bisa kita pilih sesuai kebutuhan kita.

Tips dan Trik Menggunakan 3Ds Max


Kali ini kita akan melihat bagaimana tips dan trik menggunakan 3ds max agar lebih profesional dan mudah. Disini akan kita lihat beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan agar ketika kita menggambar objek dengan 3ds max bisa menjadi sederhana. Terkadang beberapa orang pengguna aplikasi buatan Autodesk ini kurang memperhatikan hal ini, sehingga membuat mereka sedikit kesulitan dan dalam pengerjaan suatu projek memakan waktu lebih lama.

Sebagai seorang pengguna aplikasi 3d dalam dunia kerja, tidak cukup hanya berpikir bagaimana membuat suatu projek selesai. Tetapi kita dituntut juga untuk menyelesaikan suatu projek dalam waktu yang cepat. Seorang pemilik projek biasanya sangat sensitif dengan masalah waktu. Telat saja sedikit dari waktu yang telah ditentukan akan mempengaruhi keuntungan si pemilik projek, yang tentu saja berpengaruh juga dengan penghasilan kita nantinya.

Tips yang pertama, Gunakan Skala
Salah satu tips dan trik menggunakan 3ds max yang mau saya sarankan disini adalah agar setiap membuat suatu projek usahakan selalu membuat skala. Skala sangat penting dalam membuat suatu model terutama ketika mendesain rumah, mesin, perabotan di dalam rumah atau komponen-komponen mesin dan sejenisnya.

Penggunaan skala akan membuat pekerjaan kita kelihatan lebih profesional dimata pemilik projek. Diluar itu dalam penyelesaian setiap projek akan mejadi lebih cepat karena ketika kita menentukan tinggi dan lebar suatu objek kita tinggal memasukkan besar ukuran objeknya saja. Hal itu akan sangat membantu juga ketika kita membuat banyak objek dalam satu projek. Setiap objek akan kelihatan lebih proporsional ukuranya ketika semua objek ditunjukan dalam satu view secara bersamaan.

Tips yang kedua, Atur besarnya objek 
Membuat skala jangan terlalu kecil dan jangan telalu besar, usahakan skala yang kita buat itu proporsional. Bagaimana kita menentukan apakah besar skala yang kita gunakan itu proporsional ? Sebenarnya tidak sulit, kita usahakan skala yang kita buat itu mengarah ke ukuran kecil, tetapi perlu kita perhatikan kualitas hasil Galeri Render kita nantinya. Karena objek yang sangat kecil akan menghasilkan kualitas hasil render buram atau kabur,  sehingga hasil kerja kita akan dinilai tidak bagus oleh pemilik projek tersebut.

Sekian tips dan trik menggunakan 3ds max dari saya, semoga bermanfaat.

Flash

Sekilas tentang Flash
Flash merupakan software yang memiliki kemampuan menggambar sekaligus menganimasikannya, serta mudah dipelajari. Flash tidak hanya digunakan dalam pembuatan animasi, tetapi pada zaman sekarang ini flash juga banyak digunakan untuk keperluan lainnya seperti dalam pembuatan game, presentasi, membangun web, animasi pembelajaran, bahkan juga dalam pembuatan film.
Animasi yang dihasilkan flash adalah animasi berupa file movie. Movie yang dihasilkan dapat berupa grafik atau teks. Grafik yang dimaksud disini adalah grafik yang berbasis vektor, sehingga saat diakses melalui internet, animasi akan ditampilkan lebih cepat dan terlihat halus. Selain itu flash juga memiliki kemampuan untuk mengimpor file suara, video maupun file gambar dari aplikasi lain.
Flash adalah program grafis yang diproduksi pertama kali oleh Macromedia corp, yaitu sebuah vendor software yang bergerak dibidang animasi web. Macromedia Flash pertama kali diproduksi pada tahun 1996. Macromedia flash telah diproduksi dalam beberapa versi. Versi terakhir dari Macromedia Flash adalah Macromedia flash 8. Sekarang Flash telah berpindah vendor ke Adobe. Semua tools pada dasarnya sama, hanya yang membedakan disini adalah adanya jenis Actionsript 3.0. Actionscript ini merupakan versi terbaru dari penulisan actionscript di flash. Namun anda jangan khawatir, actionscript 2.0 masih berlaku di Adobe Flash.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2003-2012 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2011 IlmuKomputer.Com 2
BAB I
Pengenalan Adobe Flash
Pada bahasan awal ini, akan saya bahas mengenai dasar-dasar pengenalan tools dari Adobe Flash. Kalau anda dulu sempat mengenal Flash yang masih vendor Macromedia, tools-tools yang dipakai sebenarnya hampir sama seperti yang masih bervendor Macromedia. Dan kini, adobe flash juga masih menerapkan standarisasi dari macromedia. Hanya beberapa opsi saja yang berbeda. Saat ini adobe sudah memunculkan versi terbarunya. Yakni versi CS6, walau pun versinya tinggi tetapi kalau saya lihat, tools-tools dan default workspace-nya masih tetap hampir sama seperti versi sebelumnya. Hanya ada beberapa saja yang berbeda, di versi terbaru. Pada versi terbaru tersebut terdapat tools yang memungkinkan kita membuat efek ruang (3D).

HALAMAN AWAL
Halaman awal adalah tampilan yang pertama kali muncul ketika kita mengakses Adobe Flash CS3 Professional. Cara mengakses Adobe Flash CS3 Professional pertama kali yaitu double klik pada icon yang ada di desktop atau lihat dari daftar program.

LINGKUNGAN KERJA ADOBE FLASH CS3
Secara garis besar, lingkungan kerja (Workspace) adobe flash cs3 terdiri dari beberapa komponen utama yang bisa anda lihat seperti pada gambar 1.2:
1. Menu Bar adalah kumpulan yang terdiri atas dasar menu-menu yang digolongkan dalam satu kategori. Misalnya menu file terdiri atas perintah New, Open, Save, Import, Export, dan lain-lain.
2. Timeline adalah sebuah jendela panel yang digunakan untuk mengelompokkan dan mengatur isi sebuah movie, pengaturan tersebut meliputi penentuan masa tayang objek, pengaturan layer, dan lain-lain.
3. Stage adalah area untuk berkreasi dalam membuat animasi yang digunakan untuk mengkomposisi frame-frame secara individual dalam sebuah movie.
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2011 IlmuKomputer.Com 3
4. Toolbox adalah kumpulan tools yang sering digunakan untuk melakukan seleksi, menggambar, mewarnai objek, memodifikasi objek, dan mengatur gambar atau objek.
5. Properties adalah informasi objek-objek yang ada di stage. Tampilan panel properties secara otomatis dapat berganti-ganti dalam menampilkan informasi atribut-atribut properties dari objek yang terpilih.
6. Panels adalah sebagai pengontrol yang berfungsi untuk mengganti dan memodifikasi berbagai atribut dari objek dari animasi secara cepat dan mudah.

TOOLBOX
Fasilitas Toolbox seperti telah dijelaskan sekilas diawal adalah sekumpulan tool atau alat yang mempunyai fungsi-fungsi tersendiri untuk keperluan desain (lihat Gambar 1.3). Berikut penjelasan setiap tool yang terdapat pada Toolbox .
1. Arrow Tool, Arrow Tool atau sering disebut selection tool berfungsi untuk memilih atau menyeleksi suatu objek.
2. Subselection Tool, berfungsi menyeleksi bagian objek lebih detail dari pada selection tool.
3. Free Transform Tool, berfungsi untuk mentransformasi objek yang terseleksi.
4. Lasso Tool, berfungsi untuk memotong gambar secara manual.
5. Pen Tool digunakan untuk menggambar garis dengan bantuan titik-titik bantu seperti dalam pembuatan garis, kurva atau gambar.
6. Text Tool digunakan untuk membuat objek teks
7. Line Tool digunakan untuk membuat atau menggambar garis.
8. Oval Tool digunakan untuk menggambar bentuk lingkaran atau elips.
9. Pencil Tool digunakan untuk membuat garis.
10. Brush Tool digunakan untuk menggambar bentuk garis-garis dan bentuk-bentuk bebas.
11. Ink Bottle tool digunakan untuk mengisi/mengganti Stroke(garis luar) suatu objek.
12. Paintbucket Tool digunakan untuk mengisi area-area kosong atau digunakan untuk mengubah warna area sebuah objek yang telah diwarnai.
13. Eye Dropper Tool digunakan untuk mengambil sampel warna.
14. Eraser Tool digunakan untuk menghapus objek.
15. Hand Tool digunakan untuk menggeser tampilan stage tanpa mengubah pembesaran.
16. Zoom Tool digunakan untuk memperbesar atau memperkecil tampilan stage

PageMaker

http://image.slidesharecdn.com/modulbelajarpagemaker-121002061825-phpapp02/95/slide-1-728.jpg?1349224622

InDesign


1.1. Mengenal Area Kerja
Buka file Adobe History.indd yang ada dalam sample files.
Mengenal Area Kerja Adobe InDesign
Area kerja Adobe InDesign mirip dengan area kerja Adobe Photoshop. Di sebelah kiri terdapat ToolBox, sebelah kanan terdapat Workspace Window (Pallete) yang bisa dimunculkan atau disembunyikan.
Di bagian tengah terletak Document Window yang berisi dokumen yang sedang dibuat. Di bagian ini terlihat rule, magnify, halaman. Pada halaman dokumen itu sendiri terlihat bagian mana yang ikut tercetak, dan bagian mana yang tidak tercetak.
1.2. Praktek Bab I
1.2.1. Membuat dokumen baru
Gunakan File -> New -> Document. Klik tombol More Options untuk memunculkan setting tambahan. Untuk menyembunyikan Setting tambahan, klik tombol Fewer Options.
Membuat dokumen baru Adobe InDesign
1.2.2. Membuat preset
Preset dapat dibuat melalui New Document window.
1.2.3. Mengaktifkan Bleed dan Slug
Bleed adalah bagian yang tidak tercetak, sedangkan slug adalah bagian tempat komentar atau catatan lain.
1.2.4. Membuat Frame
Semua objek seperti gambar, teks, dan objek lain harus ditempatkan dalam frame yang berupa rectangle, ellipse, atau Poligon. Tekan Shift untuk membuat bentuk proporsional.
Membuat frame dalam Adobe InDesign
1.2.5. Mengubah Margin dan Kolom
Margin dan Kolom dapat diubah melalui menu Layout -> Margin and Columns.
1.2.6. Mengekspor File
Dokumen Adobe InDesign dapat diekspor ke tipe lain melalui menu File -> Export.
1.2.7. Mencetak dokumen (print)
Untuk mencetak dokumen, gunakan menu File -> Print.
mencatak Dokumen dalam Adobe InDesign


2.1. Mengatur Palette Options
Untuk mengaktifkan palette option, klik kanan pada Palette Pages. Di sini Anda dapat mengatur besar kecilnya icon dan susunannya.
Pallete Option dalam Adobe InDesign
2.2. Mengatur tiap halaman
Untuk mengatur tiap halaman, klik pada halaman yang dikehendaki pada Palette Pages.
2.3. Menambahkan halaman baru
Untuk menambahkan halaman baru, klik kanan pada Pallete Pages, pilih Insert Pages, atau melalui menu Layout -> Pages -> Insert Pages.
Menambahkan halaman baru dalam Adobe InDesign
2.4. Mengatur Master Pages
Halaman master (Master Pages) adalah halaman yang setting dan isinya dapat diterapkan pada halaman lain. Mengatur halaman master dilakukan dengan double klik pada icon Master Pages. Menerapkan halaman master dilakukan dengan klik kanan pada Pallete Pages pada icon Master Pages. Master dapat dibuat dari master atau halaman yang lain dengan Drag & Drop.
Mengatur Master Pages dalam Adobe InDesign
2.5. Membuat Pages Number
Untuk membuat Pages Number, sorot (blok) pada bagian teks yang akan dibuat Pages Number, kemudian klik menu Type -> Insert Special Character -> Auto Page Number. Lakukan hal ini pada master pages, maka semua halaman yang memakai master pages tersebut telah memiliki Pages Number. Untuk mengatur format Pages Number, klik kanan pada nomor yang ada di bawah icon pages di Palette Pages.
Membuat Page Number dalam Adobe InDesign


3.1. Membuat corner effect
Gunakan menu Object -> Corner Effect untuk modifikasi bentuk sudut pada frame.
Corner effect dalam Adobe InDesign
3.2. Feather
Feather digunakan untuk mengaburkan tepi dari objek. Gunakan menu Object -> Feather.
Feather dalam Adobe InDesign
3.3. Drop Shadow
Drop Shadow digunakan untuk memberi bayangan pada objek. Drop Shadow dimunculkan melalui menu Object -> Drop Shadow.
Drop Shadow dalam Adobe InDesign
3.4. Mengatur Warna
Warna fill, stroke, transparancy, dan gradient dapat diatur pada Pallete Color. Warna yang sering digunakan diletakkan dalam Pallet Swatches.
Mengatur Warna dalam Adobe InDesign



4.1. Membuat layer baru
Untuk membuat layer baru, klik kiri pada segitiga yang terletak di sudut kiri atas pada Palette Layer.
Membuat layer baru pada Adobe InDesign
4.2. Duplikasi objek pada layer lain
Duplikasi objek pada layer lain dilakukan dengan menekan CTRL + ALT pada objek, kemudian klik tanda segiempat yang muncul pada Palette Layer, drag pada layer yang dikehendaki. Tanda ’+’ akan muncul menandakan proses duplikasi akan dilakukan.
Duplikasi Objek pada Adobe InDesign
4.3. Library
Library adalah objek yang dapat digunakan pada file-file lain. Gunakan library untuk membuat objek yang sering dipakai. Library dibuat melalui menu File -> New -> Library.
Lybrary pada Adobe InDesign


5.1. Menempatkan Teks Placeholder
Jika Anda membuat frame, frame tersebut kosong dan Anda ingin mengisi dengan teks dummy, gunakan menu Type -> Fill with PlaceHolder Text.
5.2. Text Frame Option
Melalui menu Object -> Text Frame Options, Anda dapat mengatur format teks. Aktifkan pilihan Preview untuk melihat hasil secara langsung.
Text Frame Option pada Adobe InDesign
5.3. Baseline Option
Baseline Option digunakan untuk mengatur posisi teks terhadap frame, halaman, margin, atau inset.
5.4. Frame Link
Teks dapat bersambung terletak pada lebih dari satu frame. Untuk menyambungkan frame dilakukan dengan cara klik pada tanda segitiga yang ada pada sudut kanan bawah frame, kemudian klik pada frame berikutnya.
Frame Link pada Adobe InDesign
Frame link pada Adobe InDesign
5.5. Text Wrap
Text Wrap digunakan untuk mengatur alur teks agar tidak menutupi gambar. Gunakan menu Window -> Text Wrap.


6.1. Menempatkan Image
Untuk menempatkan image, klik pada frame, kemudian gunakan menu File -> Place. Aktifkan pilihan Show Import Option. Cara lain adalah dengan membuka gambar dengan aplikasi lain (misalnya Adobe Photoshop), copy, dan paste di Adobe InDesign.
Menempatkan Image pada Adobe InDesign
6.2. Fitting Image
Fitting Image dilakukan untuk mengatur peletakan gambar pada frame. Ada beberapa pilihan: Fit Content To Frame, Fit Frame To Content, Center Content, Fit Content Proportionally, dan Fit Frame Proportionally.
Fitting Image pada Adobe InDesign
6.3. Membuat Table
Untuk membuat tabel, gunakan Text Tool kemudian buat kotak dengan drag & drop. Selanjutnya pilih menu Insert -> Table.
Membuat tabel pada Adobe InDesign

Illustrator

Dasar - Dasar Adobe illustrator (Final Mix)

Sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya berkenalan dengan dasar-sasar vector dan Adobe illustrator, apa itu vector? berikut penjelasannya:
  • vector: adalah sekumpulan titik dan garis yang saling terhubung yang merupakan perpaduan dari warna2 sehingga membentuk sebuah objek.
    intinya: gambar vector merupakan kumpulan curva-curva warna yang disusun sedemikian rupa, sehingga menghasilkan sebuah bentuk objek.
Software yang biasa digunakan (berbasic vector) untuk membuat vector image:
  • Adobe Illustrator
  • Corel Draw
  • Macromedia Flash
  • 3D max
  • Free Hand, dsb.
Karena saya biasa menggunakan Adobe illustrator CS-2, maka disini akan dijelaskan sedikit pengetahuan saya tentang adobe illustrator CS-2.
Pengenalan Adobe Illustrator CS-2
Sebelum memulai proses kerja pada Adobe Illustrator CS-2, akan lebih baik jika terlebih dahulu mengenal siapa dan bagaimana Adobe Illustrator  itu. Area kerja Adobe Illustrator CS-2 pada dasarnya terdiri atas beberapa komponen antara lain:

tutorial illustrator
Klick Image to Zoom
  • Menu berisi kontrol untuk berbagai fungsi seperti membuat, membuka, menyimpan file, dan sebagainya sesuai dengan menu yang ditampilkan.
  • Stage adalah area persegi empat yang merupakan tempat untuk membuat obyek.
  • Toolbox berisi menu untuk membuat atau menggambar bentuk, memberi pewarnaan, dsb.
  • Palete Color berisi warna-warna yang dipakai dalam pewarnaan objek di dalam Adobe Illustrator CS-2.
  • Objek Properties berisi tentang informasi objek antara lain koordinat objek, rotation, fill, stroke, width, height, dsb.
  • Layer Properties berisi layer-layer dimana objek berada (sama seperti di Potoshop).
  • Pathfinder berfungsi untuk triming objek, menggabungkan 2 objek menjadi 1 bangun, dll.
Mengenal fungsi-fungsi tools dalam illustrator:
tutorial illustrator

  • Selection tool : untuk seleksi objek, memindah, memperbesar ukuran, dsb.
  • Direct Selection tool : untuk editing bentuk bidang yang sudah jadi.
  • Magic wand tool : seleksi warna seperti pada potoshop
  • Lasso tool : seleksi objek seperti pada potoshop
  • Pen tool : membuat bentuk objek (curva) sesuai dengan keinginan kita.
  • Type tool : mengetikkan huruf
  • Line segment tool : menggambar garis
  • Rectangle tool : menggambar bidang persegi, jika ingin memunculkan bentuk bidang yg lain maka press rectangle tool agak lama, maka akan muncul pilihan bentuk bidang yg lain seperti oval, polygon, dsb.
  • Paint brush  tool : menggambar garis secara bebas seperti pada Microsoft paint.
  • Pencil tool : hampir sama dengan paint brush tool.
tutorial illustrator
Tool-tool di atas ini fungsinya hampir sama dengan tool pada potoshop

Demikian penjelasan tentang tool dan dasar illustrator
tutorial illustrator
Setelah ini kita akan membuat project vector image
Selamat belajar Tutorial Illustrator di ilmuGrafis
Terima kasih, Semoga bermanfaat

Photoshop

Tehnik Dasar Edit Foto yang biasa dipake Fotografer

Saya ucapkan selamat Natal buat yang ngerayain dan Met Tahun Baru 2013 semoga tahun depan Semakin Sukses. Mudah-mudahan tahun depan bisa sering-sering posting ya. Kangen juga nulis tutorial di ilmuphotoshop.com hehehe.
Sekarang lebih enaknya ngebahas cara ngedit foto ala fotografer aja yah.. Edisi kali ini kita belajar mengedit foto dengan cara mengganti background dan menyesuaikan pencahayaan antara objek dan background nya.
Ada banyak cara yang dipake oleh fotografer untuk memperindah foto hasil jepretannya salah satu nya adalah mengganti background supaya sesuai dengan skenario yang dirancang nya. Atau ada juga yang sudah sesuai skenario baik itu background, pencahayaan atau pose nya , ini sih tinggal edit gelap terang dan tajam lembut nya saja.
Tutorial sekarang ini pake 3 gambar, background, objek dan pernak pernik nya. .

Cara mendownload gambar-gambar diatas, klik untuk memperbesar > klik kanan save image
Pertama buka gambar Objek nya :

Seleksi Objek menggunakan pen tool

Kalo udah semua terseleksi, Klik kanan > make selection = 0

Hasilnya akan seperti ini :

Sekarang buka Background nya ( cari yang sesuai dengan dimensi foto )

Drag Foto objek yang udah terseleksi tadi ke background dan atur posisinya.

Si objek keliatan ngambang dan gak napak ke tanah..
Buat layer baru di bawah layer Objek. Gunakan Brush warna hitam untuk membuat bayangan.

Sekarang gak keliatan ngambang kan ? :D
Buat layer baru lagi di atas layer bayangan, ini untuk membuat bayangan yang gak terlalu gelap.
Brush dengan warna hitam lagi di sekitar tanah, Opacity di set sekitar 50%.

Untuk memperhalus potongan atau hasil crop objek, gunakan smudge tool Strength 40% , soft round.
Drag pelan-pelan disekitar tepi objek yang kurang bagus.

Kalo udah keliatan ok, sekarang kita sesuaikan warna objek dengan background nya.
Masih di layer Objek. Klik Image >Adjustment > Hue/saturation, kurangi warna nya.

Klik Image > Adjustment > Color Balance
bagian ini  nanti disesuaikan dengan background nya.. untuk background yang kita pake sekarang, settingan nya seperti ini :



Buat layer baru di bawah layer objek. Brush dengan warna putih disekitar objek.

Klik FILTER > Blur > Gaussian Blur

Set Opacity menjadi 20%

Buka File Stars.jpg, Drag ke belakang layer objek dan atur posisinya.

Klik Image > Adjustment > Color balance

Ganti Layer Effect menjadi Screen dan Set Opacity menjadi 50%

Hasilnya :

Selamat mencoba :D